Jumat, 09 Oktober 2015

Baik Hati tapi gak baik hati

Bingung yahh dengan judul postingan ini?.. 
Tanpa bermaksud menjelekkan siapapun dan apapun. Tanpa bermaksud menjatuhkan usaha orang lain, saya menuliskan ini semata2 untuk meluapkan emosi dan rasa kesal atas pelayanan sebuah toko langganan saya yang SAYA ANGGAP (garis bawahi saya, bukan anda atau orang lain) sangat merendahkan pengunjung.

Sudah berkali-kali saya mencoba memaklumi kebijakan yang dibuat oleh toko satu ini, tapi kali ini saya merasa tindakannya tehadap saya sangat tidak dapat saya toleransi lagi! 
Dari nama toko sih baji pa**i yang kalo diartikan dalam bahasa indonesia kurang lebih artinya baik hati. Minimarket tua yang jadi langganan saya dan sebagian besar penduduk daerah pecinan. Saya lebih senang menyebutnya toko. Nah toko ini tuh terbilang lengkap, mulai dari sayur mayur, susu sampai panci semua dijual di toko ini. Tdk heran jika ini menjadi toko langganan saya meskipun harga yg ditawarkan termasuk tidak murah. Berkali2 saya melihat kekecewaan org yang sebelumnya bermaksud berbelanja di toko ini, tapi tidak jadi dikarenakan seorang kakek tua yang bertugas menjaga penitipan barang berlagak mencurigai semua pengunjung yang hendak berbelanja. Hampir semua pengunjung dimata dia adalah seorang maling!
Pernah saya sempat menyaksikan wajah kecewa seorang ibu yang ditolak masuk dikarenakan si ibu yang saat itu tidak membawa dompet dan menyimpen uang dalam sebuah kantong kresek. Padahal kantong kresek tempat nyimpen uang adalah transparant. 
Hal yang sama menimpa saya 2 hari yang lalu, krn sdh malam dan saya butuh untuk membeli sesuatu di toko tsb, saya berangkat dgn sepeda motor. Sampai di toko tsb, lagi2 karena buru2 saya lupa melepaskan helm yang saya pakai. Didepan tempat penitipan barang, saya bermaksud menitipkan helm saya. Tapi si kakek berdalih tidak menerima penitipan helm. Ok saya maklumi, saya katakan saya akan menyimpan helm saya dipinggir meja saja krn saya hanya butuh utk membeli 1 barang saja, dan saya bersedia jika tdk diberi nomer penitipan barang. Yang artinya saya siap jika helm saya hilang krn saya tdk menitipkan pada toko tsb. Tapi lagi2 si kakek tdk memperbolehkan saya masuk dan meninggalkan helm saya di meja informasi. Kecuali saya mau menyimpan helm saya di lantai di depan pintu masuk. Dgn sangat terpaksa saya lakukan. Kalau saja saya gak butuh2 amat itu belanja dan itu sdh malam, tentu saja saya tidak akan melakukan hal bodoh tsb. Bukankah pembeli adalah raja????